UNSUR
- UNSUR PROGRAMA PENYULUHAN
A. Keadaan
Keadaan
yang menggambarkan fakta-fakta berupa data dan informasi mengenai potensi,
produktifitas dan lingkungan usaha pertanian, perilaku/tingkat kemampuan petani
dan pelaku dalam usahanya diwilayah (Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota,
Provinsi, Nasional). Pada saat akan disusunnya programa penyuluhan pertanian
dengan penjelasan sebagai berikut:
1.
Potensi Usaha menggambarkan peluang usaha
dari hulu sampai hilir yang prospektif untuk dikembangkan sesuai dengan peluang
pasar, kondisi agro ekosistem setempat, sumberdaya dan teknologi yang tersedia
untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pelaku utama dan pelaku usaha.
2.
Produktifitas usaha menggambarkan perolehan
hasil usaha persatuan unit usaha saat ini (faktual maupun potensi perolehan
hasil usaha yang dapat dicapai untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
pelaku utama dan pelaku usaha.\
3. Lingkungan usaha menggambarkan
kondisi ketersediaan sarana dan prasarana usaha (Agroinput, Pasca panen,
Pengolahan distribusi dan pemasaran)serta kebijakan yang mempengaruhi usaha
pelaku utama dan pelaku usaha.
4. Perilaku berupa kemampuan (pengetahuan,
keterampilan dan sikap) pelaku utama dan pelaku usaha dalam penerapan teknologi
usaha (teknologi usaha hulu, usaha tani dan teknologi usaha hilir).
5.
Kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha
menggambarkan keperluan akan perlindungan, kepastian, kepuasan yang dapat
menjamin terwujudnya keberhasilan melaksanakan kegiatan usaha pertanian untuk
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi pelaku utama dan pelaku usaha.
B. Tujuan
Tujuan
dalam hal ini memuat pernyataan mengenai perubahan perilaku dan kondisi pelaku
utama dan pelaku usaha yang dicapai dengan cara menggali dan mengembangkan
potensi yang tersedia pada dirinya keluarga dan lingkungan untuk memecahkan
masalah yang dihadapai dan merespon peluang.
Prinsip
yang digunakan dalam merumuskan tujuannya itu: SMART: specific (khas);
measurable (dapat diukur); actionary (dapat dikerjakan/dilakukan); Realistic
(Realistis); dan Time Frame (Memiliki batasan waktu untuk mencapai tujuan.
hal-hal
yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan adalah: ABCD: Audience
(khalayak sasaran); Behavior (Perubahan perilaku yang dikehendaki); Condition
(Kondisi yang akan dicapai); dan Degree (Derajat kondisi yang akan dicapai).
C. Permasalahan
Permasalahan
dalam hal ini terkait dengan faktir-faktor yang dinilai dapat menyebabkan tidak
tercapainya tujuan atau faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan
antara kondisi saat ini (faktual) dengan kondisi yang ingin dicapai.
Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Faktor yang bersifat perilaku, yaitu faktor
yang berkaitan dengan tingkat adopsi pelaku utama dan pelaku usaha terhadap
penerapan suatu inovasi/teknologi baru, misalnya belum yakin, belum mau, atau
belum mampu menerapkan dalam usahanya.
2. Faktor yang bersifat non perilaku, yaitu
faktor yang berkaitan dengan ketersediaan dan kondisi sarana dan prasarana
pendukung usaha pelaku utama dan pelaku usaha, misalanya ketersediaan pupuk
benih/bibit atau modal.
Dari sekian banyak permasalahan yang
diidentifikasi, perlu dibuat pemeringkatan sesuai dengan perioritas pembangunan
pertanian disuatu wilayah, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
v apakah masalah itu
menyangkut mayoritas para pelaku utama dan pelaku usaha;
v apakah erat kaitannya
dengan potensi usaha, produktifitas, lingkungan usaha, perilaku, kebutuhan,
efektifitas dan efisiensi pelaku uusaha; dan
v apakah tersedia kemudahan
biaya, tenaga, teknologi/inovasi untuk pemecahan masalah.
Penetapan
urutan prioritas masalah tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknik
identifikasi faktor penentu (impac point) dan teknik pemeringkatan masalah
lainnya.
D. Rencana
Kegiatan
Rencana
kegiatan menggambarkan apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan, bagaimana
caranya, siapa yang melakukan, siapa sasarannya, dimana, kapan, berapa
biayanya, dan apa hasil yang akan dicapai untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dan merespon peluang yang ada. Untuk merumuskan rencana kegiatan
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Tingkat kemampuan (pengetahuan, sikap dan
keterampilan) pelaku utama dan pelaku usaha;
2. Ketersedian teknologi/inovasi, sarana dan
prasarana, serta sumberdaya lain yang mendukung kegiatan penyuluhan pertanian;
3.
Tingkat kemampuan (Pengetahuan,
Keternampilan dan Sikap) Penyuluh Pertanianl;
4.
Situasi lingkungan fisik sosial dan budaya
yang ada; dan
5.
alokasi pembiayaan yang tersedia.
Rencana kegiatana harus memuat unsur-unsur:
SIADIBIBA: siapa yang
akan melaksanakan?; Bilamana/kapan waktu pelaksanaan?; Berapa banyak hasil yang
ingin dicapai (Kwantitas dan Kwalitas)?; Berapa korbanan yang diperlukan
(biaya, tenaga, dll)?; serta Bagaimana melaksanakannya (melalui kegiatan apa)?.
Rencana kegiatan yang
disajikan dalam bentuk tabulasi/matriks yang berisi masalah, kegiatan, metode,
keluaran, sasaran, volume/frekuensi, lokasi, waktu, biaya, sumber biaya,
penanggungjawab pelaksanaan dan pihak terkait.