pp

pp
SELAMAT DATANG........!!!!! DI MEDIA INFORMASI PENYULUH PERTANIAN KECAMATAN WARUDOYONG JALAN BANTAR PANJANG KOMPLEK BBI SUKAKARYA - KOTA SUKABUMI //email : penyuluh12@gmail.com

Tanaman Pekarangan


Mangkokan
(Nothropanax scutellarium)
Deskripsi:
  • Tanaman perdu dengan tinggi dapat mencapai 3 m.  Ditanam orang sebagai tanaman hias/pagar, namun dapat pula sebagai sumber sayuran.  Banyak mengandung vitamin A. 
Bagian yang dikonsumsi:
  • Daun muda
Budidaya:
  • Perbanyakan dengan stek batang  
(Gnetum gnemon (Latin))
Deskripsi:
  • Tanaman tahunan yang dapat mencapai tinggi 5-10 m, tajuk membentuk piramid atau kerucut yang langsing.  Biji tua dibuat emping melinjo yang sudah terkenal kelezatannya itu.
Bagian yang dikonsumsi:
  • Pucuk dan daun  muda serta buah baik muda maupun tua
Perbanyakan:
  • Biji memerlukan waktu sedikitnya 6 bulan untuk berkecambah
  • Cangkok merupakan cara paling cepat dan mudah
  • Stek, dapat menghasilkan banyak bibit namun agak sulit tumbuhnya.  Bahan stek diambil dari pohon betina (yang menghasilkan bunga).  
Mengkudu/Pace
(Morinda citrifolia (Latin))
Bagian yang dikonsumsi :
  • Pucuk dan daun muda untuk lalap.  Buah untuk sumber obat.

Kara
(Dolichos lablab
 (Latin)) Famili: Leguminosae
Deskripsi:
  • Tanaman merambat yang cukup tahan kekeringan.  Ada jenis kara yang beracun, yaitu kara Bedog yang berbiji besar, berwarna kuning, coklat atau merah.  Untuk jenis tersebut perlu dicuci sampai racunnya hilang, biji direbus berkali-kali dengan memakai air yang baru.  Merupakan bahan pembuat tempe bongkrek yang terkadang karena salah dalam pembuatannya sering menimbulkan keracunan bahkan kematian.
Bagian yang dikonsumsi:  
  • Polong muda atau biji polong yang telah tua
Budidaya:
  • Perbanyakan mengunakan biji yang telah tua
  • Dipasang ajir/kayu untuk tempat merambat  
 Katuk 
(Sauropus androgynus (Latin))
Deskripsi:
  • Tanaman perdu, tinggi mencapai 3 m.  Banyak mengandung protein dan vitamin A.  Ditanam sebagai tanaman pagar.  Baik untuk orang yang sakit/baru sembuh dan ibu yang sedang menyusui.
Bagian yang dikonsumsi:
  • Pucuk muda
Budidaya: 
  • Perbanyakan menggunakan stek batang (15-20 cm panjangnya)
  • Dapat mulai panen 3,5 BST  
(Winged Bean (Ingg.), Psophocarpus tetragonolobus (Latin)) Famili: Leguminosae
Deskripsi:
  • Tanaman merambat, ukuran batang lebih besar dibandingkan kara.  Bentuk buah memiliki empat siku bergerigi.  Banyak mengandung karbohidrat, protein, kalsium, fosfor, vitamin C dan provitamin A.  Biji yang tua dapat diolah menjadi snack yang gurih.
Bagian yang dikonsumsi:
  • Buah yang masih muda atau biji polong yang telah tua dan umbi
Budidaya:
  • Perbanyakan mengunakan biji yang telah tua
  • Dipasang ajir/kayu untuk tempat merambat
(Ocimum canum (Latin))
Banyak digunakan sebagai lalab pada masakan pecel lele dan campuran sayuran/masakan karena aromanya yang harum dan rasanya yang khas.  Mirip dengan selasih (Ocimum basilicum), hanya selasih sering ditemukan tumbuh liar daripada dibudidayakan.  Kemangi memerlukan sinar matahari penuh, akan lebih baik bila ditanam pada tanah yang gembur, berdrainase baik dengan pengairan cukup.
Bagian yang dikonsumsi:
  • Pucuk dan daun muda.  Biji yang telah tua dapat pula dimasak menjadi minuman.
Budidaya:
  • Biji disemaikan dahulu dan kemudian dipindahtanamankan
  • Panen dapat dilakukan mulai umur 50 HST (panen dilakukan dengan memetik pucuk muda sekaligus untuk mencegah keluarnya bunga agar tanaman berumur lebih panjang)




Salam
(Eugenia polyantha)
Tanaman tahunan yang dapat mencapi tinggi 25 m.  Daunnya digunakan sebagai penyedap masakan dan dapat pula digunakan untuk terapi diabetes.  Buahnya kecil-kecil, berwarna merah bila sudah tua dan rasanya manis agak sepat.
(Andropogon citratus)
Akarnya banyak digunakan sebagai penyedap masakan maupun obat.  Selain sereh biasa, juga ada sereh wangi yang daunnya tidak sekasar sereh biasa, menghasilkan aroma wangi dan disuling untuk diambil minyaknya.  Penanamannya cukup dengan pisahan dari rumpunnya. Sebaiknya ditanam pada awal musim hujan.  Lubang tanam jangan ditutup seluruhnya, tapi secara berangsur-angsur agar tanaman kokoh. Perawatan adalah dengan membumbun tanaman bila akarnya kelihatan muncul ke permukaan tanah.

Singkong/Ketela/Ubi Kayu
(Manihot esculenta)
Deskripsi :
  • Tanaman perdu yang dapat mencapai tinggi 3-5 m. Ditanam untuk dipanen umbinya maupun ditanam rapat sebagai tanaman pagar untuk diambil daunnya saja.  Kandungan asam sianida yang terlalu tinggi dapat menyebabkan keracunan, seperti ‘telo druwo’ (Jawa, ketela hantu).
Bagian yang dikonsumsi :
  • Umbi, banyak mengandung pati dapat sebagai pengganti beras di daerah tandus.
  • Daun muda, sumber protein, lemak, vitamin A dan B1.
Budidaya :
  • Perbanyakan dengan stek batang



Talas
(Taro (Ingg.), Colocasia esculenta (Latin)) Famili: Araceae
Tumbuh liar di India dan Asia Tenggara.  Ditanam di India 4000 – 7000 tahun yang lalu.  Diduga dibawa oleh orang Indonesia ke Madagaskar tahun 500 M yang kemudian menyebar di Africa.  Tanaman monokotil, tinggi 90-180 cm.  Ada 4 jenis yang banyak diusahakan orang, yaitu:
  • Talas pandan, umbi berbau seperti pandan wangi kalau seudah direbus.  Tanaman berwarna keunguan dengan pangkal daun kemerahan.
  • Talas ketan (Talas Bogor), umbi lekat seperti ketan kalu sudah direbus.  Tanaman berwarna hijau muda dan banyak menghasilkan anakan dan berumbi besar. 
  • Talas Banteng, berumbi besar tapi rasanya tidak enak.  Tangkai daun berwarna ungu.
  • Tales lahun anak, anakan  banyak sekali tapi umbinya kecil-kecil.
Bagian yang dikonsumsi:
  • Umbi
Budidaya:
  • Perbanyakan melalui umbi
  • Tidak tahan suhu dingin
  • Memerlukan air dalam jumlah besar selama pertumbuhan
  • pH optimum 6-7
Panen: 

  • 7-11 BST
Seperti halnya petai cina, turi tidak membutuhkan perawatan yang intensif.  Dapat digunakan sebagai tanaman pelindung dan sumber pakan ternak serta daunnnya dapat digunakan sebagai sumber pupuk hijau.  Bunga dan daun muda dapat dikonsumsi sebagai sayuran.  Terdapat dua jenis turi, yaitu turi yang menghasilkan bunga berwarna putih dan merah.