Dasar Pemilihan
Penggunaan panca indera tidak terlepas dari suatu proses belajar
mengajar karena panca indera tersebut terlibat di
dalamnya Hal ini dinyatakan oleh Socony Vacuum Oil Co. yang di dalam
penelitiannya memperoleh hasil sebagi
berikut 1 % melalui indera pengecap, 1,5 %
melalui indera peraba 3,5 %
melalui indera pencium 11 % melalui
indera pendengar dan 83 % melalui indera penglihatan.
Dalam mempelajari sesuatu seseorang akan
mengalami suatu proses adopsi yang
berlangsung secara bertahap melalui serangkaian pengalaman mental
psikologis sebagai berikut :
a. Tahap
penumbuhan perhatian, dimana
seorang sekedar mengetahui adanya suatu
gagasan / ide atau praktek baru untuk pertama kalinya.
b.Tahap
pertumbuhan minat, dimana seseorang ingin
mengetahui lebih
banyak perihal baru tadai dan berusaha mencari informasi
lebih lanjut.
c.
Tahap menilai,
dimana seseorang mampu membuat perbandingan
d.
Tahap mencoba, dimana seseorang mencoba gagasan
baru atau praktek baru.
e.
Tahap
menerapkan,
dimana seseorang meyakini gagasan atau
praktek baru itu dan menerapkan sepenuhnya
secara berkelanjutan di dalam usahataninya
.
Kemampuan seseorang untuk mempelajari sesuatu
berbeda-beda demikian juga tahap perkembangan mental, keadaan
lingkungan dan kesempatan,
sehingga perlu ditetapkan suatu metode
penyuluhan pertanian yang berhasil guna dan berdaya guna.
Untuk penerapan dari metode dan teknik penyuluhan pertanian dengan
mengamati terlebih dahulu
dasar pertimbangan pemilihan metode dan teknik
penyuluhan pertanian yang terdiri :
1. Sasaran
·
Yang perlu
diperhatikan tingkat pengetahuan
sasaran, ketrampilan dan sikap sasaran
·
Kondisi sosial
budaya sasaran penyuluhan
·
Banyaknya sasaran yang
dicapai.
2.
Sumberdaya penyuluhan
Yang perlu dipertimbangan
untuk sumberdaya penyuluhan pertanian ini:
· Kemampuan penyuluh yang
meliputi pengusaan ilmu dan
ketrampilan serta sikap yang dimiliki.
·
Materi penyuluhan yang akan
disampaikan
·
Ketersediaan sarana
dan biaya penyuluhan
3. Keadaan
Daerah
ü
Musim dan iklim
ü
Keadaan usahatani
ü
Keadaan lapangan
4. Kebijaksanan
Pembangunan Pertanian
Ø
Yang berasal dari pemerintah
pusat dan daerah
Ø
Yang berasal dari masyarakat
petani
B. Ragam
metode dan teknik
Ragam metode
dan teknik penyuluhan pertanian yang
dapat dipilih untuk dapat diterapkan
dapat didasarkan pada aspek :
· Komunikasi
:
a. Langsung
seperti anjangsana, pertemuan kelompok,
kursustani, karyawisata/widyawisata,
ceramah, FDG.
b. Tidak
langsung seperti penggunaan media cetak (poster, leaflet, folder,
brosur, majalah, koran), penggunaan media
elekrtonik (televisi, film radio), dialog melalui media komunikasi.
c. Massal seperti
menyabaran media cetak, pengunaan media elektronik, pertemuan umum, pameran,
kampanye.
d. Kelompok seperti
demontrasi, FDG, kursustani, pertemuan kelompok,
karyawisata/widyawisata, ceramah.
e.
Individu/perorangan
seperti anjangsana rumah/tempat usaha, surat menyurat, telepon.
· Panca
indera
:
a. Penglihatan seperti brosur, folder, leaflet, majalah,
poster dan koran
b.
Pendengaran
seperti tape recoder, radio, telepon
c. Kombinasi pendengaran dan penglihatan seperti pemutaran
film, televisi
Beberapa jenis metode penyuluhan pertanian yang
dapat diterapkan:
1. Ceramah
Ceramah merupakan suatu pertemuan
untuk menyampaikan informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu yang relative
cepat.
Tujuan
untuk
menyampaikan informasi yang lengkap dengan
penyelasan yang lebih mendalam.
2. Demonstrasi
Demonstrasi merupakan suatu metode
penyuluhan di lapangan untuk memperlihatkan / membuktikan secara
nyata tentang cara dan atau hasil penerapan
teknologi pertanian yang telah terbukti
menguntungkan bagi petani –nelayan. Berdasarkan sasaran yang akan
dicapai demonstrasi dibedakan atas demostrasi usahatani perorangan
(demplot), demonstrasi usahatani kelompok (demfarm), demonstrasi
usahatani gabungan kelompok (dem area)
Tujuan demonstrasi
a. Tujuan
demonstrasi plot yaitu untuk memberikan contoh bagi
petani disekitarnya untuk menerapkan teknologi
baru di bidang pertanian.
b.
Tujuan demonstrasi farm
yaitu meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan anggota kelomoktani
serta memberikan contah petani
disekitarnya menerapkan teknologi baru melali kerjasama
kelompok.
c. Tujuan
demonstrasi area yaitu meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan anggota kelompok tani melalui kerjasama antar kelompok
tani untuk menerapkan inovasi baru di bidang pertanian
serta memberikan contoh bagi petani sekitarnya.
3. Anjangsana
Anjangsana merupakan kunjungan
yang terencana yang dilakukan oleh penyuluh ke rumah
/tempat usaha petani tujuan menumbuhkan
kepercayaaan diri petani dan keluarganya.
Dalam anjangsana agar
dapat dilakukan secara terencana, penyiapkan kebutuhan teknologi
yang diperlukan petani serta bahan informasi seperti : brosur,
folder, folder dan media lainnya.
4. Kursus Tani
Kursus tani merupakan proses belajr
mengajar yang khusus diperuntukan bagi petani dan keluarganya yang
diselenggarakan secara sistematis, teratur dan dalam jangka waktu
tertentu.
Tujuan dari khursus tani :
a. meningkatkan
pengetahuan, ketrampilan dan kecakapan petani
dalam memecahkan masalah yang dijumpai dalam
usahataninya
b.
meningakatkan pengetahuan, kecakapan
dan ketrampilan dalam menerapkan teknologi yang lebih menguntungkan
.
c.
menumbuhkan calon
kontaktani yang bersedia dan
mampu menyebarkan teknologi pertanian yang
lebih menguntungkan
d. menggugah dan mengembangkan kesadaran dan swadaya
serta kepemimpinan keluarga tani.
5. Magang
Magang merukan
proses belajar mengajar anatar petani, dimana seorang
petani belajar dari pengalaman kerjanya pada suatu usatani dalam keadaan
sesungguhnya di lapangan dengan bimbingan petani yang berhasil menjalankan
usahanya.
Tujun dari magang:
a. Menumbuhkan
kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri dan jiwa kewirausahaan petani
b.
Menumbuhkan minat dan
keyakinan petani pemagang terhadap usahatani sebagai
sumber mata pencaharian.
c.
Menumbuhkan dan
mengembangkan hubungan social dan interaksi positif antar sesama petani
d. Meningkatkan
ketrampilan, kecakapan dan rasa percaya diri petani pengajar dalam mengajar
petani lain.
6. Mimbar
sarasehan
Mimbar
sarasehan merupakan forum konsultasi
antar kelompok andalan (KTNA) dengan pihak pemerintah
yang diselenggarakan secara periodik dan berkesinambungan untuk
membicarakan memusyawarahkan dan mencapai kesepakatan
mengenai hal-hal yang menyangkut masalah-masalah pelaksanaan program
pemerintah dan kegiatan petani dalam rangka pembangunan pertanian.
Tujuan
a. Memahami
keadaan dan masalah yang dihadapi
pembangunan pertanian di lapangan.
b.
Mencapai kesepakatan bersama tentang
pemecahan maslah berserta penyusunan rencana kegiatan yang mencakup
usahatani dan kehidupan petani dan keluarganya.
c.
Melaksnakan penerapan kegiatan di
lapangan sesuai dengan kesepakatan bersama.
d.
Meningkatkan
peranan dan peranserta petani sebagai subyek pembangunan
e. Mewujudkan hubungan timbal balik yang serasi
antar kontaktani dan pemerintah dalam pelaksanaan dan pengawasan
pembangunan pertanian untuk memperbaiki
perencanaan masa yang akan datang.
7. Pameran
Pameran merupakan usaha
untuk memperhatikan atau mempertunjukan model, contoh, barang, peta,
grafik, benda hidaup dan sebagainya secara sistematis pada suatu tempat
tertentu. Suatu pameran melingkupi tiga tahap usaha komunikasi yaitu
menarik perhatian, mengguggah hati dan membangkitkan
keinginan serta bila memungkin tahap menyakinkan
diharapkan dapat juga tercapai.
Tujuan
a. Mempengaruhi
orang untuk menerima cara-cara baru dan
memperlihatkan teknologi baru
sekaligus ditunjukan hasil hasil yang telah
dicapai.
b. Menarik
perhatian banyak orang dan meningkatkan pengertian dan minat
c. Menumbuhkan
pengertian dan apresiasi terhadap pembangunan pertanian
8. Perlombaan
Perlombaan merupakan
kegiatan dengan aturan tertentu untuk menumbuhkan persaingan yang sehat antar
petani untuk mencapai prestasi yang diinginkan secara maksimal
Tujuan
a. Menarik
perhatian petani terhadap suatu hal dalam usahatani
b. Meningkatkan
prestasi petani dalam berusahatani yang lebih baik dan lebih
menguntngkan
c. Menumbuhkan dan
meningkatkan peransaerat petani dan kerjasama diantara petani.
9. Pertemuan
Diskusi
Pertemuan diskusi merupakan pertmuan
yang jumlah pesertanya tidak lebih dari 20 orang dan biasanya diadakan untuk
bertukar pendapat mengenai suatu kegiatan yang akan
diselenggarakan tau gua mengumpulakan saran-saran untuk
memecahkan persoalan
Tujuan
mengajak petani untuk membicarakan
dan memecahkan maslah yang berkaitan dengan penerapan teknologi
baru, penyaluran sarana produksi, pemasaran hasil,
pengorganisasian kegiatan kelompok tani dan kelestarian sumberdaya alam.
10. Temu Karya
Temu karya
merupakan pertemuan antar petani
untuk bertukar pikiran dan
pengalaman serta belajar atau saling
mengajarkan sesuatu ketrampilan dan pengetahuan untuk diterapkan
Tujuan
a. Membuka
kesempatan tukar menukar pengalaman dan ketrampilan
b. Mempercepat
penerapan teknologi baru.
c. Memperluas
cakrawala berfikir
d. Meningkatkan
keakraban antar petani
11. Temu Lapang
Temu lapang meruapakan
pertemuan antara petani dengan peneliti untuk salaing tukar menukar
informasi tentang tenologi yang dihasilkan oleh peneliti dan umpan
baik dari petani.
Tujuan
a. Membuka kesempatan
bagi petani untuk mendapatkan informasi teknologi hasil penelitian
b. Membuka
kesempatan bagi peneliti untuk mendapatkan umpan balik dari
hasil-hasil penelitiannya
c. Menyalurkan
teknologi di kalangan petani secara lebih cepat.
12. Temu Tugas
Temu tugas
merupakan pertemuan berkala antara pengemban fungsi penyuluhan, penelitian
pengaturan dan pelayanan dalam lingkup pertanian.
Tujuan
Mencapai suatu
pandangan, sikap dan perilaku dalam melaksanakan suatu kegiatan
pembangunan
13. Temu Usaha
Temu usaha
merupakan pertemuan antara petani dengan pengusaha dibidang
pertanian
Tujuan
a. Menumbuhkan
rangsangan kea rah usahatani komersial kerjasama usaha dan kewirausahaan
b. Membuka
kesempatan bagi petani untuk mempromosikan hasil usahanya
c. Membuka
kesempatan untuk menambah pengetahuan dibidang pemasaran
serta dibidang teknologi produksi dan pengolahan hasil
d. Mengadakan
transaksi usaha yang menguntungkan kedua belah pihak.
14. Temu Wicara
Temu wicara
merupakan pertemuan antara petani dengan pemerintah untuk bertukar
mengenai kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan, khususnya
pembangunan pertanian serta mengenai keinginan, gagasan, dan
pelaksanaan pembangunan oleh petani di lapangan.
Tujuan
a. Meningkatkan
pengetahuan dan pengertian petani
tentang pembangunan pertanian pada khususnya
serta pembangunan nasional
b. Meningkatkan
motivasi petani untuk melaksanakan kegiatan pembangunan pertanian
c. Membuka
saluran umpan balik dari masyarakat tani kepada
pemerintah.
15. Widyawisata
Widyawisata merupakan suatu
perjalanan bersama yang dilakukan oleh kelompoktani, untuk
belajar dengan melihat suatu
penerapan teknologi dalam keadaan yang
sesungguhnya, atau melihat suatu akibat tidak
diterapkannya teknologi di suatu tempat.
Tujuan
a. Meyakinkan
peserta dengan
memberikan kesempatan kepada mereka untuk melihat sendiri hasil penerapan, suatu teknologi demonstrasi
suatu ketrampilan, alat baru dan sebagainya.
b. Membantu peserta mengenal masalah,
menumbuhkan minat dan perhatian, serta memotivasi untuk
melakukan sesuatu hal.
16. Karyawisata
Karyawisata
merupakan suatu perjalanan bersama yang dilakukan oleh kelompoktani,
untuk belajar sambil bekerja suatu
penerapan teknologi dalam keadaan yang
sesungguhnya.
Tujuan
a. Memberikan kesempatan kepada petani untuk belajar
sambil melakukan
sendiri hasil penerapan, suatu teknologi demonstrasi
suatu ketrampilan, alat baru dan sebagainya.
b. Membantu peserta mengenal masalah,
menumbuhkan minat dan perhatian, serta memotivasi untuk
melakukan sesuatu hal.
17. Sekolah Lapang
Sekolah lapang merupakan
kegiatan pertemuan berkala yang dilakukan oleh
sekelompok petani pada hamparan tertentu, yang diawali
dengan membahas masalah yang sedang dihadapi, kemudian
diikuti dengan curah pendapat, berbagi pengalaman tentang alternatif
dan pemilihan cara pemecahan masalah yang palibng efektif dan efisien sesuai
dengan sumberdaya yang dimiliki.
Tujuan
a. Petani memiliki
kesempatan mengidentifikasi kebutuhan ilmu dan ketrampilan dalam
melaksanakan usahataninya
b. Petani belajar
untuk menambah ilmu dan
ketrampilan untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya ditempat yang sesuai dengan keadaan
dan masalah yang dihadapi sehari-hari.
c. Petani mampu
menganalisis dan mengambil keputusan yang
rasional tentang tindakan yang akan
dilakukan untuk memecahkan masalah dan
memperbaiki usahataninya berdasarkan hasil lapangan.
d. Parapetani mampu bekerjasama dalam proses belajar untuk
meningkatkan produktivitas usahataninya secara berkelanjutan.