ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DAN
TEKNIK PENYULUHAN PERTANIAN
A. Lingkup Analisis
Metode penyuluhan merupakan cara
penyampaian pesan agar dapat terjadi perubahan sehingga sasaran
tahu, mau dan mampu dalam menerapkan inovasi baru. Ketika penyuluh
telah dapat menetapkan cara untuk menyampaikan pesan diharapkan keputusan
tersebut dapat memberikan tingkat efektivitas yang optimalmaksimal untuk
kegiatannya. Untuk mengamati apakah cara untuk menyampaikan
suatu pesan itu tersebut berdaya guna ataukah perlu disempurnakan dapat
dilakukan analisis tingkat efektivitasnya.
Sesuai dengan pendayagunaan
teknik penyuluhan pertanian yaitu terjadinya efek yang optimal
dalam proses komunikasi inovasi. Oleh karena itu keputusan cara penyampaian
pesan yang diambil penyuluh harus dapat ditata dan diolah.
1.
Lingkup teknik pendayagunaan penyuluhan pertanian meliputi :
- Memilih dan menata simbol,
- Memilih dan menata isi pesan,
- memilih cara penyamapain pesan baik tunggal maupun kombinasi
2. Lingkup pendayagunaan
teknik penyuluhan pertanian dalam perlakuan terhadap simbol :
- Memilih bahasa yang tepat
- Memilih bentuk bahasa
- Memilih kata-kata yang mudah dimengerti
- Mendayagunakan tatabahasa dan gaya bahasa
- Mendayagunakan inovasi dan aksentuasi
3. Lingkup pendayagunaan teknik
penyuluhan pertanian dalam perlakuan terhadap pesan
- Memilih isi pesan yang memenuhi persyaratan inovasi yang dianjurkan
- Menata isi pesan agar :
1) Cocok
dengan cara penyampaian yang digunakan
2) Cocok
dengan bentuk penyajian yang di tampilkan
3) Sesuai
dengan daya anut sasaran
4) Saling
mengisi dengan kegiatan petani sesuai dengan tahapan
proses adopsi.
B. Analisis Efektifitas
Analisis dapat dilakukan dengan cara
membandingkan standart yang telah ditentukan dengan data yang diperoleh
dengan dari kegiatan dari menerapan metode dan teknik penyuluhan
pertanian. Selanjutnya dilakukan memasukan dalam kategori
tingkat efektifitas. Untuk langkah menganalisis sebagai berikut :
1. Penetapkan terlebih dahulu cara
penyampaian, isi pesan dan simbol.
2. Dari cara
penyampaian, isi pesan dan simbol tentukan aspek yang akan
dilakukan pengukuran
3. Setiap aspek yang akan diukur
tentukan standart yang diharapkan.
4. Dari standart
yang ditentukan kemudian dapat ditetapkan tingkatkan/ kategori
efektifitas dari penggunaan cara penyampaian pesan tersebut.
5. Pengukuran
dari tingkat efektitas ini dapat dibuatkan instrumen yang berkaitan dengan cara
penyampaian pesan tersebut, sebagai berikut :
a. Untuk pendayagunan teknik penyuluhan penggunaan media
cetak (flipcahart, leaflet, folder, brosur, poster, koran, majalah)
instrumen yang dapat digunakan mulai pengamatan dari perlakuan bahasa,
perlakuan isi pesan dan bentuk penyajian.
b.
Untuk pendayagunaan teknik penyuluhan pertanian dalam
bentuk pertemuan (mimbar sarasehan, temu wicara, temu usaha, temu
karya, karyawisata , demonstrasi pertemuan kelompok)
intsrumen yang dapat digunakan perlakuan pada saat prapertemuan,
perlakuan pada saat pertemuan, perlakuan pada saat pasca pertemuan.
Contoh instrumen untuk perlakuan saat prapertemuan :
Berapa orang petani atau kontaktani yang
layak menjadi pemrakarsa pada temu karya. Dari jumlah
tersebut berapa persen yang dapat menjadi pemrakarsa ?
a lebih dari 80 %
b Antara 50 – 80 %
c Kurang dari 50 %
Instrumen dapat dikembangkan sesuai dengan tahapan
perlaku yang akan diterapkan dari suatu metode.
6. Pengumpulan
data dari sasaran dapat dilakukan dengan wawancara dan survey
langsung.
7. Data yang
telah dikumpul dapat dilakukan sortir dan cleaning, data sehingga lebih akurat. Selanjutnya data ditabulasikan untuk siap dilakukan analisis.
8. Menghitung
jumlah jawaban yang telah dikumpulkan ( a, b dan c) dari pertanyaan
yang diajukan. Untuk yang menilai huruf a diberi angka 3, b diberi nilai
2 dan c diberi nilai 1
9. Untuk
mengetahui tingkat efektifitas dapat diperoleh dari seluruh aspek perlakuan
yang capai dibagi total nilai maksimal, kemudian hasilnya dikalikan 100 %
10. Hasil yang dicapai dapat
dibandingkan dengan tingkatan apakah cara penyampaian pesan yang telah
diputuskan efektif, cukup efektif , kurang efektif atau tidak
efektif dsb.