pp

pp
SELAMAT DATANG........!!!!! DI MEDIA INFORMASI PENYULUH PERTANIAN KECAMATAN WARUDOYONG JALAN BANTAR PANJANG KOMPLEK BBI SUKAKARYA - KOTA SUKABUMI //email : penyuluh12@gmail.com

Komponen Teknologi PTT Padi Sawah


A. Komponen Teknologi Dasar PTT
· Selain sebagai Penciri PTT komponen teknologi dasar ini mudah diterapakn dan besar pengaruhnya terhdapa kenaikan hasil dan pendapatan petani
·  Dalam kondisi spesipik lokasi komponen teknologi pilihan dapat digunakan sebagai komponen teknologi dasar

·  Benih VUB bermutu bersama-sama dengan terobosan teknologi budidaya lainnya memberikan efek sinergisme pada peningkatan hasil padi sawah.
·      Komponen Teknologi Dasar terdiri :     
1.  Varietas Unggul Baru (Ciherang, Cisantana, Tukad unda,Kalimas, Bondoyudo, Sintanur, Silugonggo dll)
2. Benih bermutu dan berlabel ( Benih yang telah lolos proses sertifikasi kebutuahn per ha 10-15 kg)
3.    Pemupukan berdasarkan kebutuhan dan status hara tanah (Pemupukan N dengan BWD sedangkan P dan K dengan PUTS)
4.  Pengendalian OPT dengan pendekatan PHT (Identifikasi jenis dan penghitungan populasi hama, menentukan tingkat kerusakan hama dihitung secara ambang tindakan/ekonomi, teknik pengendalian dengan musuh alami, hayati, mekanik, fisik, semi kimia (hormon) dan terakhir Pestisida).Jenis hama utama tanaman padi : Tikus sawah, Wereng coklat, Penggerek batang, Keong mas sedangkan penyakit utama yaitu Bercak, Blas, Busuk pelepah, HDB dan Tungro).
5.       Pengaturan populasi tanaman secara optimum( melalui  sistem tanam Tegel, Legowo 2, Legowo 4)
6.   Pemberian bahan organik melalui pengembalian jerami kedalam sawah atau pemberian kompos atau pupuk kandang.

B. Komponen Teknologi Pilihan PTT
1.  Pengolahan tanah sesuai musim dan pola tanam (di traktor, bajak, singkal sampai berlumpur biar perataannya mudah)
2.    Penanaman bibit muda (< 21 hari) agar bibit lebih tahan, tidak stres akibat pencabutan dipersemaian, mempunyai bahan cadangan makanan untuk pertumbuhan pada endosperm benih dan kadar nitrogen di daun lebih tinggi
3.  Tanam 1-3 batang per rumpun (Menghemat kebutuhan benih/ha, jumlah bibit banyak akan meningkatkan persaingan antar bibit dalam rumpun yang sama, bibit mati segera disulam paling lambat 14 HST)
4.   Pengairan secara efektif dan efesien(Pengairan dengan teknik berselang, gilir-giring, macak-macak, basah   kering, gilir glontor, pada saat pembungan pertahankan ketinggian air sekitar 3-5 cm sampai menjelang panen).
5.       Penyiangaan menggunkan landak/gasrok (Penyiangan menggunkan alat sederehana berupa gasrok/landak)
6.       Panen tepat waktu (90-95% padi sudah matang)
7.       Perontokan gabah sesegera mungkin (di iles, dibanting, disisr, menggunkan alat mesin perontok).