pp

pp
SELAMAT DATANG........!!!!! DI MEDIA INFORMASI PENYULUH PERTANIAN KECAMATAN WARUDOYONG JALAN BANTAR PANJANG KOMPLEK BBI SUKAKARYA - KOTA SUKABUMI //email : penyuluh12@gmail.com

Penyakit Blast (Pyricularia Oryzae) Pada Padi Sawah dan Pengendalianya


                                                                  PENDAHULUAN
Penyakit Blas disebabkan oleh meluasnya serangan jamur Pyricularia oryzae (P. grisea). Jamur ini menyerang tanaman padi pada masa vegetatif menimbulkan gejala blas daun (leaf blast) dengan ditandai adanya bintik-bintik kecil pada daun berwarna ungu kekuningan. Semakin lama bercak menjadi besar, berbentuk seperti belah ketupat dengan bagian tengahnya berupa titik berwarna putih atau kelabu dengan bagian tepi kecoklatan. Serangan pada fase generatif menyebabkan pangkal malai membusuk, berwarna kehitaman dan mudah patah (busuk leher). Penyakit blas merupakan salah satu kendala utama dalam budidaya padi karena bila terserang jamur Pyricularia oryzae
ini bila tidak diwaspadai sejak awal akan mengakibatkan penurunan produksi hingga 70 %.
FAKTOR-FAKTOR YANG  MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN BLAS
            Padi merupakan inang utama sebagai tempat berkembangnya  jamur Pyricularia oryzae sehingga apabila tanaman padi tumbuh serempak di suatu hamparan dan sudah pernah ada gejala serangan sebelumnya maka besar kemungkinan blas ini akan segera menyebar apabila didukung oleh kelembapan dan suhu optimum yaitu antara 24º C - 28º C. Pyricularia oryzae  menyerap  nutrisi tanaman padi untuk memperbanyak diri dan mempertahankan hidup. Bila menyerang pada daun muda, menyebabkan proses pertumbuhan tidak normal, beberapa daun menjadi kering dan mati.  Blas pada daun banyak menyebabkan kerusakan antara fase pertumbuhan hingga fase anakan maksimum. Infeksi pada daun setelah fase anakan maksimum biasanya tidak menyebabkan kehilangan hasil yang terlalu besar, namun infeksi pada awal pertumbuhan sering menyebabkan puso terutama varietas yang rentan. Penggunaan fungisida pada fase vegetatif sangat dianjurkan apabila guna menekan tingkat intensitas serangan blas daun dan juga dapat mengurangi infeksi pada tangkai malai (blas leher). Pemupukan unsur Nitrogen dimusim penghujan yang tinggi juga akan memicu pertumbuhan Pyricularia oryzae. Pemupukan nitrogen yang tinggi menyebabkan ketersediaan nutrisi yang ideal dan lemahnya jaringan daun, sehingga spora blas pada awal pertumbuhan dapat menginfeksi optimal dan menyebabkan kerusakan serius pada tanaman padi. Penanaman padi terutama pada musim tanam rendengan/hujan haruslah ekstra hati-hati. Dengan curah hujan yang tinggi serta adanya faktor angin memicu perkembangan blas dapat meluas dengan cepat. Pengelolaan jarak tanam yang terlalu rapat juga akan mempengaruhi kecepatan perluasan penyakit ini.

USAHA-USAHA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
     Berikut adalah beberapa cara pencegahan dan Pengendalian:
1.  Pengelolaan tanaman terpadu (PTT) pada tanaman padi .
Salah satu tujuan PTT adalah mampu menekan penurunan hasil akibat OPT(Organisme penggangu Tumbuhan) antara lain dengan jalan sebagai berikut :
1.    Penggunaan varietas tahan & pembenaman jeramiPenggunaan varietas baru yang tahan terhadap blas sangat dianjurkan bagi daerah yang endemi terhadap blas antara lain : Inpari 13, Luk ulo, Silugonggo, Batang Piaman, Inpago dll. Proses dekomposisasi jerami selain dapat berfungsi sebagai pupuk organik juga dapat membunuh miselia blas dan tidak berpotensi untuk berkembang.
2.     Pemupukan berimbang
Penggunaan pupuk sesuai anjuran terutama pada daerah-daerah endemi penyakit blas terutama dengan penggunaan Nitrogen yang tidak berlebihan dan dengan penggunaan kalium dan phosfat, dianjurkan agar dapat mengurangi infeksi blas di lapangan. Penggunaan kalium mempertebal lapisan epidermis pada daun sehingga penetrasi spora akan terhambat dan tidak akan berkembang di lapangan.
3.     Waktu tanam yang tepat
Pengaturan waktu tanam pada saat yang bertepatan banyak embun perlu dihindari agar pertanaman terhindar dari serangan penyakit blas yang berat. Keadaan ini memerlukan data iklim spesifik dari wilayah-wilayah pertanaman padi setiap lokasi.
    2.  Penggunaan Fungisida Kimia & Nabati

     a.  Fungisida Kimia



     Penggunaan fungisida kimia juga dianjurkan bagi daerah yang endemi terhadap blas  dengan ketentuan menggunakan Pengendalian Hama secara Terpadu dan tepat guna. Ada beberapa fungisida kimia yang bekerja secara sistemik di pasaran contoh :mikocide 70,Trycyclazole, Amistartop, Score, Delsen MX, Kuproxat, Sorento,Dense dll


     b.   Fungisida Nabati

            Fungisida nabati dapat berupa produk langsung jadi yang dijual dipasaran misalnya       Inokulan/starter Trichoderma sp dan Gliocladium sp yang digunakan sebagai tindakan preventif pada masa vegetatif padi.  Fungisida nabati juga dapat dibuat secara sederhana  dari bahan-bahan sederhana.