pp

pp
SELAMAT DATANG........!!!!! DI MEDIA INFORMASI PENYULUH PERTANIAN KECAMATAN WARUDOYONG JALAN BANTAR PANJANG KOMPLEK BBI SUKAKARYA - KOTA SUKABUMI //email : penyuluh12@gmail.com

Metode SRI dan Pembelajaran Ekologi Tanah

           
Dalam rangka meningkatkan hasil produksi khusunya padi, biasanya para petani mengupayakan dengan meningkatkan biaya produksi diantaranya peningkatan penggunaan benih, pupuk dan pestisida yang akan memberikan peningkatan hasil walaupun hanya bersifat sementara. Salah satu harapan sebagai solusi yang terebaik bagi para petani sekarang adalah dengan peningkatan hasil produksi melalui pola pertanian berkelanjutan dengan metoda (SRI) System of Rice Intensification. SRI merupakan salah satu pendekatan dalam praktek budidaya padi yang menekankan pada manajemen pengelolaan tanah, tanaman dan air melalui pemberdayaan kelompok dan kearifan lokal yang berbasis pada kegiatan pertanian yang ramah lingkungan.
Kelompoktani “Terlaksana” yang berdomisili di Kelurahan Sukakarya Kecamatan Warudoyong merupakan salah satu kelompok pengembang metoda SRI dan penerima Bantuan program pengembangan SRI dari Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Sukabumi. Bapak Herry Suherman selaku ketua kelompoktani “ Terlaksana “ yang bekerjasama dengan Penyuluh Pertanian Kecamatan Warudoyong mengadakan pertemuan/pelatihan dengan materi “Metode SRI dan Memahami Pembelajaran Ekologi Tanah “ yang bertempat di aula pertemuan kelompoktani “Terlaksana” dan di ikuti oleh para anggota kelompoktani yang masih aktip. Dalam pertemuan tersebut hadir pula pejabat Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan yang di wakili olek Kasi Realintan yang menyambut baik akan kreatifitas dari kelompoktani yang telah mampu dan mau melaksanakan kegiatan ini dengan dana swadaya, serta diharapkan outputnya  adalah pola pertanian berkelanjutan dengan metode SRI ini dapat berkembang dikalangan para masyarakat tani.
Dalam kegiatan ini hadir pula Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Warudoyong yang menyampaikan bahwa dengan Metoda SRI dan Pembelajaran Ekologi Tanah ini diharapkan dapat memberikan tambahan produksi, sehingga dapat berkontribusi dalam program surplus beras nasional pada tahun 2014. Pembelajaran ekologi tanah lebih memahami akan konsep tanah sehat. Pembelajaran ekologi tanah juga dapat mengajak para petani berpikir dan mampu melakukan uji-uji praktis terhadap sifat fisik tanah, sifat kimia, sifat biologi, dengan demikian maka akan mempunyai pengalaman dan dasar dalam menganalisis dalam mengambil keputusan pengelolaan lahanya.
Ketika para petani akan memupuk dengan pupuk organik mereka mempunyai alasan kuat bahwa lahanya telah dilakukan uji Kemampuan Mengingak Air (KMA), Aerasi dll. Ternyata lahan memerlukan bahan organik, dan petani melakukan itu atas dasar paham akan fungsi bahan organik, proses dekomposisi dengan demikian keputusan pengelolaanya akan tepat. Petani yang belum memahami konsep tanah sehat pada awal tanam, ketika tanaman mereka daunya kering, biasanya gelisah, panik dan ingin segera memberikan pupuk an organik, hal ini akan berbeda dengan petani yang sudah memahami  proses pembelajaran ekologi tanah mereka akan tenang karena mereka paham bahwa pupuk organik mempunyai efek lambat akan tetapi tanaman lama kelamaan akan hijau sampai panen.
Menyadari kedaaan ini maka penting kiranya mengadakan pembelajaran ekologi tanah dan pemahaman SRI, sehingga terciptanya wahana komunitas pembelajaran ekologi tanah dan SRI yang dapatdi gunakan sebagai wadah perbincangan untuk tukar pengalaman dan pengembangan potensi diri bagi kelompoktani dan petani.

MEMAHAMI EKOLOGI TANAH




UJI KEMAMPUAN MENGIKAT AIR (KMA)

Tujuan :
1.    Memahami pentingnya kemampuan tanah dalam menahan/mengikat dan meyerap air serta Nutrisi
2.    Memahamai pentingnya bahan organic dalam memperbaiki sifat fisik tanah terutama dalam hal kemampuan menahan/mengikat dan menyerap air dan Nutrisi
3. Mengetahui fungsi dari masing-masing tanah (tekstur liat, tekstur pasir, serta bahan organic/humus) hubunganya dalam menahan/menyerap air dan nutrisi

Alat dan Bahan
Botol air mineral, cutter, 3 jenis tanah (tanah sawah, tanah berpasir, dan tanah yang mengandung bahan organic) air bening.