pp

pp
SELAMAT DATANG........!!!!! DI MEDIA INFORMASI PENYULUH PERTANIAN KECAMATAN WARUDOYONG JALAN BANTAR PANJANG KOMPLEK BBI SUKAKARYA - KOTA SUKABUMI //email : penyuluh12@gmail.com

Komponen Teknologi PTT Padi Sawah


A. Komponen Teknologi Dasar PTT
· Selain sebagai Penciri PTT komponen teknologi dasar ini mudah diterapakn dan besar pengaruhnya terhdapa kenaikan hasil dan pendapatan petani
·  Dalam kondisi spesipik lokasi komponen teknologi pilihan dapat digunakan sebagai komponen teknologi dasar

Tujuan, Manfaat PTT


Penerapan PTT Padi sawah bertujuan meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani padi sawah serta melestarikan lingkungan produksi melalui pengelolaan lahan, air,tanaman, OPT dan iklim secara terpadu.
Manfaat dan dampaknya membantu memecahkan masalah pelandaian produktivitas padi sawah guna meningkatkan stok beras nasional pada kondisi sumberdaya pertanian di wilayah petani sesuai dengan masalah yang akan diatasi (demand driven technology) secara berkelanjutan.

Prinsip Penggunaan Pestisida Pertanian



 Penggunaan pestisida pertanian berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi pengguna, konsumen, lingkungan, serta dampak sosial ekonomi. Oleh karena itu, Penggunaan pestisida harus dilakukan secara hati-hati. Tujuan penggunaan pestisida harus ditekankan untuk menurunkan populasi hama, menghentikan serangan penyakit, dan mengendalikan gulma agar keberadaanya tidak menyebabkan kerugianekonomis atau bisa menekan kehilangan hasil pertanian
Pestisida tidak dimaksudkan untuk menaikan produksi tanaman, tidak pula untuk menyuburkan tanaman. Jika produksi tanaman yang diperlakukan dengan pestisida lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman yang tidak diberi aplikasi pestisida, hal tersebut merupakan konsekuensi logis. Sebagai contoh, jika petak yang tidak mendapatkan aplikasi pestisida sebagian hasilnya hilang kareana dirusak OPT, petak yang mendapatkan aplikasi pestisida mengeluarkan hasil yang normal.
Memang ada beberapa bahan aktif pestisida memiliki efek fitotonik seperti pada beberapa senyawa triazole. Namun, efek ini harus dianggap sebagai efek samping saja, bukan tujuan utama penggunaan pestisida. Untuk menghindari atau menekan hal-hal yang tidak diinginkan, penggunaan pestisida pertanian sebaiknya memperhatikan tiga prinsip berikut :

Meracik Pesnab Sederhana


Tanaman Penghasil pestisida botani sebenarnya tidak selalu harus diekstraksikan dan diolah menjadi cairan atau serbuk yang diaplikasikan pada tanaman. Beberapa jenis tanaman yang biasa dikenal memiliki metabolit sekunder pengendali hama dapat ditanam bersamaan dengan tanaman utama dengan tujuan melindungi tanaman utama dari serangan hama. Kebiasaan petani di beberapa tempat menanam kubis berdekatan dengan tomat dan bawang daun dapat dijadikan teladan yang baik. Aroma yang ditimbulkan oleh tanaman tomat dan bawang daun akan mengacaukan indera serangga sewaktu mencari tanaman kubis, hasilnya tanaman kubis bisa terhindar dari serangan hama. 

Tanaman Pekarangan


Mangkokan
(Nothropanax scutellarium)
Deskripsi:
  • Tanaman perdu dengan tinggi dapat mencapai 3 m.  Ditanam orang sebagai tanaman hias/pagar, namun dapat pula sebagai sumber sayuran.  Banyak mengandung vitamin A. 

Pagar Hidup

Pagar Hidup

Jenis pagar yang biasanya digunakan untuk batas-batas pekarangan adalah tembok, bambu, kayu atau tanaman. Pagar yang terbuat dari tanaman inilah yang biasa disebut dengan nama PAGAR HIDUP. Dibandingkan dengan jenis pagar yang lain, pagar hidup mempunyai beberapa kelebihan, yaitu :

Budidaya Lobster Air Tawar


LOBSTER AIR TAWAR, CRAYFISH

Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens)

Sekilas Mengenai Wereng Batang Coklat......!!!!!!!.
Wereng Batang Coklat
Wereng Coklat biasa dikenal sebagai wereng batang karena biasa mengisap cairan batang padi. Selain menyebabkan kehilangan hasil, hama ini juga merupakan vektor virus penyebab kerdil rumput. Wereng hijau (Nephotettik virecenns dan N. nigropictus) biasa disebut sebagai wereng daun karena mengisap daun tanaman padi. Ia sekaligus sebagai vektor virus tungro.
          Siklus hidup wereng coklat dibagi dalam 3 fase yaitu fase telur, nimpa dan serangga dewasa(imago). Wereng coklat betina meletakan telur didalam pelapah dan tulang daun. Pada 7-9 hari setelahnya, telur tersebut menetas dan menjadi nimpa.Nimfa inilah fase yang paling berbahaya. Nimfa itu kemudian merusak tanaman dengan cara memakan dan menghisap cairan
yang ada dalam tanaman padi. Nimfa itu sendiri terbagi atas 5 instar. Instar pertama berwarna putih dan

Pengerek Batang Padi



Terdapat empat spesies penggerek batang padi, yaitu penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas), penggerek batang padi putih (Scirpophaga innotata), Penggerk batang padi bergaris (Chilo supressalis) dan penggerek batang padi merah jambu (Sesamia inferens).  Tiga jenis pertama tergolong dalam family Pyralidae dan yang terakhir Family Noctuidae yang semuanya termasuk ordo Lepidoptera. Ke empat jenis penggerk batang ini mempunyai cara hidup hampir sama dan gejala kerusakan yang ditimbulkan juga persis sama.

Pemilihan dan Penerapan Merode dan Teknik PP

 Dasar Pemilihan
Penggunaan panca indera tidak terlepas dari suatu proses belajar mengajar  karena  panca indera tersebut terlibat di dalamnya  Hal ini dinyatakan oleh Socony Vacuum Oil Co. yang di dalam penelitiannya  memperoleh  hasil sebagi berikut  1 %  melalui indera pengecap,  1,5 % melalui  indera  peraba  3,5 % melalui  indera pencium  11 % melalui indera  pendengar  dan 83 % melalui indera penglihatan.

Dalam  mempelajari sesuatu seseorang  akan mengalami  suatu proses  adopsi  yang berlangsung  secara  bertahap  melalui  serangkaian  pengalaman  mental psikologis sebagai berikut :
a. Tahap penumbuhan  perhatian,  dimana seorang  sekedar  mengetahui adanya  suatu gagasan / ide atau praktek  baru untuk  pertama kalinya.
b.Tahap pertumbuhan  minat, dimana  seseorang  ingin mengetahui lebih   banyak  perihal  baru  tadai  dan  berusaha  mencari  informasi lebih lanjut.
c.    Tahap menilai, dimana  seseorang  mampu membuat  perbandingan
d.   Tahap mencoba, dimana  seseorang  mencoba  gagasan baru atau praktek baru.
e.    Tahap menerapkan, dimana  seseorang  meyakini  gagasan  atau praktek baru itu  dan menerapkan  sepenuhnya secara  berkelanjutan di dalam  usahataninya

Analisis Efektivitas Metode dan Teknik PP


ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DAN
TEKNIK PENYULUHAN PERTANIAN
A.   Lingkup Analisis
Metode penyuluhan merupakan cara penyampaian pesan  agar dapat terjadi perubahan sehingga  sasaran tahu, mau dan mampu  dalam menerapkan  inovasi baru. Ketika penyuluh telah dapat menetapkan cara untuk menyampaikan pesan diharapkan keputusan tersebut dapat memberikan tingkat efektivitas yang optimalmaksimal untuk kegiatannya.   Untuk mengamati apakah  cara untuk menyampaikan suatu pesan itu  tersebut berdaya guna ataukah perlu disempurnakan dapat dilakukan analisis tingkat efektivitasnya.
Sesuai dengan pendayagunaan  teknik penyuluhan pertanian  yaitu terjadinya efek yang optimal  dalam proses komunikasi inovasi. Oleh karena itu keputusan cara penyampaian pesan yang diambil penyuluh harus dapat ditata  dan diolah.
1. Lingkup  teknik pendayagunaan  penyuluhan pertanian  meliputi :
  1. Memilih  dan menata  simbol, 
  2. Memilih dan menata isi pesan,
  3. memilih  cara penyamapain  pesan baik tunggal  maupun kombinasi

Budidaya Bekicot


1. SEJARAH SINGKAT
Bekicot berasal dari Afrika Timur, tersebar keseluruh dunia dalam waktu relative singkat, karena berkembang biak dengan cepat. Bekicot tersebar ke arah Timur sampai di kepulauan MauritiusIndiaMalaysia, akhirnya ke Indonesia. Bekicot sejak tahun 1933 telah ada disekitar Jakarta, sumber lain menyatakan bahwa bekicot jenis Achatina fulica masuk ke Indonesia pada tahun 1942 (masa pendudukan Jepang). Sampai saat ini, bekicot jenis Achanita fulica banyak terdapat di Pulau Jawa.

Programa Penyuluhan Pertanian


Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K)  mengamanatkan bahwa penyelenggaraan penyuluhan menjadi wewenang dan tanggaung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Wewenang dan tanggungjawab pemerintah tersebut diwujudkan antara lain dengan menyelenggarakan Revitalisasi Penyuluhan Pertanian yang meliputi aspek-aspek penataan kelembagaan, ketenagaan, penyelenggaraan, sarana dan prasarana, serta pembiayaan penyuluhan.